KAB. BEKASI

Lapas Cikarang Dukung Program 13 Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan

 

Kabupaten Bekasi, zonainformasinew.com –  13 program akselerasi menteri imigrasi dan pemasyarakatan Tahun 2025 menjadi momen penting bagi Lapas Cikarang dalam mendukung 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Dengan semangat kolaborasi, komitmen, dan kerja nyata, seluruh jajaran bersama warga binaan terus bergerak untuk mewujudkan pemasyarakatan yang bersih, produktif, dan berdampak bagi masyarakat.

Sepanjang tahun ini, berbagai program dilaksanakan dengan penuh dedikasi dan inovasi, menghadirkan perubahan nyata di lingkungan lapas dan masyarakat sekitar.

Lapas Kelas IIA cikarang juga memastikan tidak ada peredaran Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cikarang karana
Keamanan dan ketertiban menjadi prioritas utama.

Untuk itu, Lapas Cikarang secara rutin melakukan sidak kamar hunian minimal dua kali seminggu bersama aparat penegak hukum, memastikan tidak ada ruang bagi narkoba Selain itu, tes urine berkala dilaksanakan bagi warga binaan, menjaga agar lingkungan lapas tetap sehat dan bebas dari penyalahgunaan narkoba.

Langkah ini menunjukkan bahwa keamanan dan integritas bukan sekadar aturan, tetapi budaya yang dibangun secara konsisten.

Membangun Ketahanan Pangan Dengan Memberdayakan Warga Binaan
Dalam mendukung ketahanan pangan, Lapas Cikarang mengembangkan pembinaan kemandirian warga binaan melalui berbagai kegiatan pertanian dan peternakan.

Dari panen sayuran segar hingga produk hewani, semua hasilnya dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur lapas maupun kegiatan sosial.

Di bidang pertanian, program kangkung berhasil memproduksi sekitar 1.920 kg dalam satu tahun, yang disalurkan ke Dapur Harmoni Lapas Cikarang.

Sementara itu, dari peternakan ayam petelur, panen telur mencapai 43.200 butir per tahun, didistribusikan ke tataboga Bimker dan PT. Taci.

Program ini tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kebanggaan warga binaan terhadap hasil kerja mereka sendiri, membuktikan bahwa setiap langkah pembinaan memberikan dampak nyata bagi kehidupan mereka dan masyarakat sekitar.

Penguatan dan Peningkatan Pendayagunaan Warga Binaan Untuk Menghasilkan Produk UMKM
Warga binaan Lapas Cikarang terus didorong untuk berkreasi melalui berbagai produk UMKM yang bermanfaat bagi masyarakat.

Mulai dari kerajinan tangan, olahan makanan, hingga produk kreatif lainnya, setiap karya menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di Lapas Cikarang mendorong kemandirian dan produktivitas. Keterbatasan ruang bukanlah penghalang; setiap produk yang dihasilkan adalah simbol semangat dan perubahan.

Di bidang program produksi tempe berhasil menghasilkan 30.000 pcs dalam satu tahun, yang disalurkan ke dapur dan tataboga Bimker, dengan 20 warga binaan mengikuti pelatihan. Program bakery memproduksi 75.000 pcs roti setahun, didistribusikan melalui koperasi, juga diikuti 20 warga binaan.

Produksi tahu mencapai 9.600 kg, disalurkan ke dapur dan tataboga Bimker, dengan 20 peserta pelatihan. Sementara itu, program tataboga menghasilkan 10.800 pcs nasi rames yang dijual langsung kepada warga binaan.

Melalui berbagai kegiatan ini, Lapas Cikarang tidak hanya menciptakan produk yang bermanfaat, tetapi juga menanamkan keterampilan, kreativitas, dan semangat mandiri bagi setiap warga binaan.

Memberikan Bantual Sosial Kepada Keluarga Warga Binaan Yang Tidak Mampu

Kepedulian sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari pembinaan.
Melalui Jumat Berkah, Minggu Kasih, dan bantuan kepada keluarga warga binaan saat kunjungan tatap muka,
Lapas Cikarang menebar kebaikan kepada masyarakat sekitar dan mereka yang membutuhkan.

Program ini menegaskan bahwa pemasyarakatan hadir tidak hanya untuk membina, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi lingkungan sekitar.

Mengatasi Permasalahan Overcapacity Dan Overcrowding Dengan Solusi Yang Komprehensif

Menghadapi tantangan overcapacity, Lapas Cikarang menerapkan strategi komprehensif, termasuk pemindahan narapidana berisiko tinggi. Selain itu, Lapas Cikarang menjalankan program integrasi sosial yang memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan kesiapan yang lebih baik. Program ini mencakup pengurangan masa pidana melalui berbagai skema, antara lain hak bersyarat, cuti bersyarat, dan cuti menjelang bebas.

Sepanjang periode ini, sebanyak 1.112 warga binaan memperoleh Remisi Khusus, 983 memperoleh Remisi Umum, dan 1.033 memperoleh Remisi Dasawarsa. Adapun jumlah warga binaan yang bebas tercatat sebagai berikut: 292 orang bebas murni, 268 orang dibebaskan bersyarat, 40 orang mendapatkan cuti bersyarat, dan 87 orang bebas langsung melalui remisi (RU 2). Dan jumlah Narapidana yang dipindahkan berjumlah 132 Orang.

Pendekatan ini memastikan setiap langkah pembinaan bukan sekadar formalitas, tetapi memberikan dampak nyata dalam kehidupan mereka, menyiapkan warga binaan untuk kembali berkontribusi positif bagi masyarakat.

Bakti Sosial Dengan Sasaran Di Wilayah Perbatasan

Lapas Cikarang juga hadir untuk masyarakat, khususnya yang berada di wilayah perbatasan atau membutuhkan.
Tahun ini, 2.500 paket bantuan sosial berhasil disalurkan bersama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, termasuk bantuan kepada keluarga warga binaan.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian Lapas Cikarang melampaui tembok lapas, menebar manfaat dan harapan bagi banyak orang

Sepanjang tahun 2025, Lapas Cikarang membuktikan bahwa pembinaan, keamanan, produktivitas, dan kepedulian sosial bisa berjalan beriringan.

Dengan semangat pasti Berdampak, seluruh program ini menghadirkan lingkungan pemasyarakatan yang aman, humanis, produktif, dan bermanfaat bagi masyarakat dengan program
Lapas Cikarang” Membangun Harapan, Mengukir Perubahan”.(Cep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *