Robohnya Tembok TPA Sumur Batu, Kepala UPTD TPA Sumur Batu Lakukan Pembiaran
Zona Informasi New, Kota Bekasi – Tembok pembatas antara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu dan BLUD UPTD Pengolahan Air Limbah Domestik (PALD) Kota Bekasi ambruk pada Kamis, 29 Mei 2025.
Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keberlangsungan operasional kolam penampung limbah PALD, terutama saat hujan deras turun. Dan bahkan Instalasi pengolahan milik BLUD UPTD PALD Kota Bekasi terancam bisa mencemari dan merusak lingkungan.
Tembok sepanjang sekitar 50 meter yang runtuh tersebut berada persis di perbatasan antara area pembuangan sampah TPA dan instalasi pengolahan limbah.
Runtuhnya tembok diduga akibat tidak kuat menahan tekanan beban sampah yang melebihi kapasitas. Overload sampah di lokasi TPA menjadi penyebab utama yang diduga memicu kejadian ini.
Kepala BLUD UPTD PALD Kota Bekasi, Andrea Sucipto, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi.
“Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan DLH Kota Bekasi,” ujar Andrea singkat.
Dan terlihat Andrea enggan berkomentar lebih banyak, bahkan terkesan menghindar dari pertanyaan awak media.
Beberapa hari sebelumnya Robohnya tembok pembatas antara zona TPA Sumur Batu dengan permukiman warga RT 01/03, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, menjadi perhatian Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Latu Har Hary.
Akibat kerusakan tersebut, batas yang dulu jelas kini lenyap, membiarkan gunung sampah semakin mendekat ke rumah-rumah penduduk.
Merespons kondisi yang mengkhawatirkan ini, Bang Jampang, sapaan akrab Latu Har Hary, mendesak Pemerintah Kota Bekasi melalui dinas terkait untuk segera menyelesaikan perbaikan.
“Pembiaran terhadap kerusakan ini sudah berlangsung hampir satu tahun sehingga sampah dan segala dampak pencemarannya langsung memengaruhi kehidupan sehari-hari warga,” ujarnya kepada Forum Jurnalis Penggiat Lingkungan (FJPL), kutip jakartaraya.co.id, Jumat (23/5/2025).
Upaya konfirmasi ke Kepala UPTD TPA Sumurbatu belum mendapatkan respons. Saat dihubungi melalui sambungan telepon, yang bersangkutan dalam keadaan tidak aktif hingga berita ini diturunkan.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya operasional kolam limbah PALD, terlebih jika terjadi hujan lebat yang dapat menyebabkan luapan limbah atau kerusakan lebih lanjut pada sistem pengolahan.
Hingga saat ini, belum ada kepastian dari pihak terkait mengenai langkah penanganan jangka pendek maupun jangka panjang atas insiden ini. (Tim)