DAERAH

Harun Arasid Bongkar Dugaan Politik Balas Budi Dibalik Pemberhentian Dirut PDAM Garut

 

Garut, zonainformasinew.com – Ketua LSM Perkara Garut, Harun Arasid, angkat bicara keras soal rotasi sekaligus pemberhentian mendadak Direktur Utama PDAM Tirta Intan Garut. Dalam pernyataannya yang meledak-ledak, Harun menyebut proses tersebut terkesan tergesa-gesa, penuh keganjilan, dan sarat aroma kepentingan politik.

“Ini bukan soal suka atau tidak suka. Ini soal nasib PDAM dan kepentingan masyarakat Garut! Saya mencium ada unsur balas budi, ada peran tim sukses yang bermain,” ujar Harun saat diwawancarai di kantor LSM Perkara, Jumat pagi (17/5).

Ia juga mempertanyakan urgensi dibukanya pendaftaran Dirut PDAM baru yang dijadwalkan dimulai pada 19 Mei mendatang. Menurutnya, proses itu harus ditunda agar tak menjadi ajang bagi kepentingan politik balas jasa yang justru akan makin merusak institusi PDAM yang sudah sakit.

“Kalau dibuka sekarang, siapa yang menjamin tidak ada ‘titipan’? Ini bukan lelang jabatan, ini seperti dagang kepentingan!” tegas Harun.

Tak berhenti di situ, Harun melontarkan kritik tajam terhadap kinerja PDAM Garut yang menurutnya selama ini justru membebani keuangan daerah. “PDAM terus-terusan disubsidi, tapi kontribusinya terhadap PAD? Nol besar! Ini lembaga harus dibenahi total, bukan jadi bancakan!” katanya.

Harun lalu merinci tiga tuntutan tegasnya:

1. Setuju penggantian Dirut PDAM, selama dilakukan secara objektif dan demi perbaikan institusi.

2. Tolak keras politik balas budi dan intervensi tim sukses dalam proses pemilihan. “PDAM bukan pos jabatan untuk bayar utang politik!” serunya.

3. Tunjuk profesional sejati yang paham tata kelola air dan punya rekam jejak bersih untuk duduk sebagai Dirut PDAM. “Garut butuh orang yang kerja, bukan pencari jabatan,” pungkasnya.

Pernyataan Harun ini langsung mengundang perhatian berbagai kalangan, termasuk aktivis dan pengamat kebijakan publik di Garut. Banyak yang menilai langkah Harun sebagai sinyal bahaya bahwa proses seleksi Dirut PDAM bisa dikendalikan oleh tangan-tangan tak terlihat.

Apakah Pemkab Garut akan menanggapi desakan ini? Atau justru membiarkan PDAM terus dijalankan di bawah bayang-bayang kepentingan sempit?

Kami akan terus mengawal dan mengungkap fakta-fakta di balik drama PDAM Garut. Tunggu ledakan selanjutnya. (Yopi/Ajun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *