KAB. BEKASI

Bongkaran Bangli Berikut Akan Di Lakukan Pemkab Bekasi, Puing Dan Lumpur Masih Berserakan Dipinggir Pantai

 

 

Zona Informasi New, Kab.Bekasi, Ratusan bangunan yang berdiri di atas maupun di bantaran Kali Baru, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, mulai dibongkar sebagai bagian dari program normalisasi sungai untuk mengatasi banjir.

Setelah Pembongkaran Bangli wilayah tambun selatan yang dimulai dari tiga desa, yakni Mangunjaya, Tridayasakti, dan Mekarsari. Bangli berikutnya di jalur tiga desa Mangunjaya, Tridaya Sakti dan desa Sumber Jaya yang katanya jalur pengairan, namun tepatnya di jalan raya Sumber Jaya merupakan jalur aliran sungai yang sudah mati puluhan tahun serta tidak ada ujungnya dari pengairan tersebut dan Jalur utama perumahan Yapemas yang bersebelahan dengan perumahan Tridaya bukan aliran sungai.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bekas, Surya Wijaya, menyampaikan dibeberapa media masa serta menyebar selebaran surat nomor : 300.1.1/558/SatpolPP/2025, yang dikeluarkan pada 25/04/25, berisi bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada warga terkait pentingnya program pemerintah dalam penanggulangan banjir jangka panjang dan kawasan Setu.

“Kami masih terus melakukan pendekatan kepada warga, menjelaskan bahwa ini demi kebaikan bersama agar wilayah ini tidak terus-menerus terdampak banjir,” ujarnya, Selasa (22/4/2025) dibeberapa media masa.

Pemkab Bekasi menetapkan batas waktu hingga 26 Mei 2025 untuk menyelesaikan pembongkaran seluruh bangunan liar yang menghambat aliran air di sepanjang Kali Baru.

Sebelumnya Camat Tambun Selatan, Sopian Hadi, mengatakan, pembongkaran bangunan liar ini merupakan bagian dari program normalisasi Kali Baru. Penertiban dilakukan secara bertahap dan terencana.

“Penyebab utama banjir adalah penyempitan aliran sungai oleh bangunan liar yang berdiri di bantaran sungai. Bangunan-bangunan ini menyumbat aliran air, sehingga ketika hujan deras turun, air meluap dan menyebabkan banjir,” ujarnya, Selasa (22/4/2025), kutip rri.co.id.

Dilapangan ucapan Camat mengatakan pembongkaran Bangli yang berada diatas aliran sungai dilakukan secara bertahap namun faktanya tidak sesuai dilapangan dan membuat kemacetan serta penyempitan jalan dikarenakan puing – puing serta lumpur kali masih menumpuk di pinggiran kali yang belom terselesaikan diangkut.

Beberapa warga yang menempati jalur mati aliran sungai berharap ada kompensasi dari Bupati hingga Gubernur Jawa Barat.

“Kekuatan kita bhw pd srt edarannya yg 113 titik lokasi tempat kita numpang usaha ex saluran irigasi jln Sumberjaya tdk tercantum,”ucap salah satu warga yang Banglinya akan dibongkar.

Para penempat Bangli mendirikan Forum untuk memperjuangkan apa yg menjadi permohonan kepada pemerintah melalui ketua dan sekretaris Forum yang dipilih oleh warga membuat surat ke pemerintah berharap ada perhatian atau atensi dari pimpinan Forkompinda (Forum komunikasi Pimpinan Daerah).

“ Surat sudah sampai keruangan Bupati menunggu, berdoalah biar melalui surat yang kita kirim semoga mengetuk hati para pemimpin,” ucap batara Sitinjak dalam WhatsApp group yang dibuat warga. (A2TP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *