Pemburu Rente Politik, Ridwan NPT ; Jangan Gunakan M2 untuk Dukung Risol
Zona Informasi New, Kota Bekasi – Gerakan yang klaim
sebagai relawan dengan menggunakan nama M2, dan mendukung pasangan Risol adalah gerakan pemburu rente politik hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi dengan mengabaikan nilai ideologi partai dan tidak memiliki loyalitas pada nilai perjuangan. Hal itu disampaikan mantan ketua Ranting kecamatan Medansatria, Ridwan Tambunan, pada Selasa (10/09/2024)
“Bicara ideologi, Babeh M2 Kader ideologi PDI Perjuangan. Dukung mendukung bisa saja ke yang lain, silahkan, tetapi harusnya jangan bawa – bawa nama M2. Jelas, itu bisa merugikan nama M2, yang tidak bisa dukung ke sana kemari, apalagi Ketua Cabang PDIP, Pak Tri Adhianto mencalonkan diri sebagai Calon Walikota Bekasi di Pilkada Serentak 27 November nanti,” papar Ridwan NP Tambunan kepada awak media, Selasa (10/9/2024).
Bahkan sambungannya, sambut Ridwan NP Tambunan, mereka yang ke sebelah diragukan ke PDIP-annya, merah marun mereka bukan merah darah.
“Sekali lagi saya katakan, siapapun bisa dukung mendukung, tetapi jangan bawa-bawa nama M2. Sebab, kami pun loyalis M2 tapi akan mendukung Bapak Tri Adhianto,” tegas Ridwan NP Tambunan.
Ideologi nasionalisme sambung Ridwan Tambunan, sebuah paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diberikan kepada negara kebangsaan.
“Nasionalisme juga dapat diartikan sebagai sikap mental dan tingkah laku yang menunjukkan loyalitas dan pengabdian yang tinggi terhadap Bangsa,” papar Ridwan.
Sedangkan Materialisme, lanjut Ridwan Tambunan, sebuah aliran yang berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada adalah benda yang kongkrit dan bukan abstrak.
“Jadi, Ideologi materialisme sebuah paham yang menganggap bahwa segala sesuatu yang ada adalah materi atau kebendaan, dan segala sesuatu yang tidak dapat dilihat secara riil dianggap tidak ada. Materialisme juga bisa diartikan sebagai pandangan hidup yang mementingkan kepemilikan barang – barang dan kekayaan material di atas nilai-nilai hidup lain, seperti spiritual, intelektual, sosial, dan budaya. Dalam filsafat, materialisme adalah pandangan bahwa semua fakta bergantung secara kausal pada proses fisik, atau bahkan dapat direduksi menjadi proses fisik,” pungkasnya.(A2TP)