Atlit Paramotor Asal Kab Bekasi Bersinar Rengkuh Emas Perdana Untuk Kontingen Jabar Pada PON AcehSumut 2024
Zona Informasi New, Kab. Bekasi – Arlen Verta Ramadhan, atlet paramotor asal Kabupaten Bekasi sukses meraih medali emas pertama untuk Kontingen Jawa Barat dari cabang olahraga paramotor pada nomor Navigasi Putra dalam gelaran PON Aceh Sumut 2024.
Emas perdana yang disumbangkan Arlen Verta diharapkan menjadi pemantik untuk emas-emas selanjutnya dari cabang olahraga lain yang dipertandingkan di PON Aceh Sumut 2024
Wakil Ketua Umum Bidang Humas dan Media KONI Kabupaten Bekasi, Ewwy Widiansyah membenarkan Arlen Verta adalah atlet asal bumi Swatantra Wibawa Mukti yang tergabung dalam Kontingen Jawa Barat.
“Kabupaten Bekasi mengirimkan dua atlet terbaiknya di cabang olahraga paramotor, yakni Arlen Verta Ramadhan dan Acep Rustandi,” tutur Ewwy Widiansyah kepada wartawan.
Ia optimis pundi-pundi emas untuk Jawa Barat terus bertambah apalagi Arlen dan Acep Rusanti bertarung di sejumlah nomor.
“Kami yakin dan optimis kedua atlet asal Kabupaten Bekasi terus bersinar dan membantu Jawa Barat meraih hattrick PON,” tegas Ewwy.
Sebelumnya, Komandan Satlak Jabar Hattrick, Yunyun Yudiana menuturkan, medali emas dari cabor paramotor diklaim menjadi pemulus langkah Jawa Barat untuk meraih juara umum PON kali ketiga alias hattrick.
“Emas pertama di paramotor, semoga emas berikutnya diraih juga dari cabor-cabor lainnya,” tutur Yunyun kepada wartawan di Posko Kontingen Jawa Barat di Banda Aceh, Jumat (30/08).
Pundi-pundi medali Jawa Barat dari cabor paramotor diprediksi bertambah lantaran Arlen Verta kembali turun di nomor Ekonomis.
Sekedar informasi, hari pertama untuk cabor paramotor mempertandingkan dua nomor, yakni Navigasi Putra dan Ekonomis.
“Arlen dapat medali emas di nomor navigasi, dan ia turun juga di nomor ekonomis, semoga kembali mendapat medali emas,” ujarnya.
Yunyun menerangkan, total ada 12 nomor yang dipertandingkan dalam cabor paramotor dan Jawa Barat menargetkan 50 persen dari medali emas yang diperebutkan.
“Di paramotor dipertandingkan 12 nomor, potensi Jabar ada 50 persen daripada itu, hanya harus disesuaikan dengan aturan internasional hingga Jabar bisa mendominasi. Kalau tak sesuai dengan aturan internasional itu jadi kesulitannya, harus menyesuaikan,” kata Yunyun.
Sebab kata Yunyun, paramotor bukan olahraga terukur tapi penilaian, sehingga subyektivitasnya lebih kental.
“Sehingga kami selalu mengawal itu, selalu merapat untuk memantau (mengantisipasi jika terdapat keputusan juru yang tak tepat),” tandasnya. (A2TP)