DAERAH

Dugaan Anggaran Dana Desa Tidak Digunakan Untuk Infrastruktur Jalan Untuk Masyarakat Desa Sagara Kecamatan Cibalong Garut

Garut, zonainformasinew.com – Sabtu pagi 8 Juni 2024, salah satu warga sekaligus pegiat sosial di Desa Sagara Kecamatan Cibalong yg berkecimpung dalam Organisasi Kesosialan tentang Anak Yatim dan Duafa mengabarkan terhadap kami perihal adanya rombongan warga yg menandu salah satu warga yg ternyata sedang sakit dengan menggunakan sarung yg disokong oleh kayu bambu dan diiring menyusuri jalan kampung yg keadaannya masih berupa tanah dan sepertinya belum tersentuh oleh pembangunan.

Dalam keterangannya warga yg sakit trsbt bernama Nurdin (52 Tahun) warga Kampung Cipetir Desa Sagara Kecamatan Cibalong – Garut, dan harus terpaksa ditandu untuk mendapatkan pelayanan medis berobat ke RSUD Pameungpeuk karena memiliki riwayat penyakit konflikasi kronis sudah menahun, dan akibat akses jalan yg seperti nampak dalam video Jarak Kampung warga terkait ka RSUD Pameungpeuk -+ 20 sampe 30 KM tapi tentuna akses jalan anu jelek sampe ka kendaraan anu dipakai pasien menuju RSUD -+ 4-5 KM warga menyebut bahwa tidak adanya fasilitas mobil siaga Desa yg pemerintah Desa Sagara sediakan bagi mobilisasi warga yang padahal dalam keadaan seperti ini masyarakat dipastikan akan sangat membutuhkan bantuan fasilitas untuk membawa mereka ke tempat Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan atau Rumah Sakit agar supaya kesulitan mereka (warga masyarakat) tidak seperti yg sekarang mereka alami bagi warga masyarakat lainnya yg ada di Desa Sagara Kecamatan Cibalong.

Sampai saat berita ini turun, belum ada tanggapan dari pihak pemerintah Desa Sagara.mana pak kades perhatian anda terhadap warga yang membutuhkan perhatian dalam segala fasilitas yang telah disediakan relokasinya dari pemerintah apakah semua bantuan untuk desa hanya dijadikan pemasukan kantong pribadi atau alasan lain seakan tidak ada yg mengawasi disetiap langkah langkah yg berbau korup ataukah hanya desa Sagara yg kesulitan dalam berbagai akses untuk kenyamanan yg dirasakan tidak ada.


Setelah tidak adanya tanggapan dari pemerintah desa sagara, kami melakukan upaya koordinasi dgn ketua BPD (Doni David), yg mana memang sbg wakil dari masyarakat desa sagara ia ikut prihatin atas yg dialami oleh warga desanya.

Akan tetapi memang harus diakui luas wilayah desanya terutama banyaknya akses jalan yg menuju ke tiap-tiap kampung yg memang belum tersentuh oleh pembangunan dan tidak adanya akses jalan bagi kendaraan roda empat. Dan ini isi chat dari tanggapan ketua BPD saat dikonfirmasi.


“Tapi upami tanggapan abi atas nama lembaga oge pribadi..kacida pisan prihatin mungkin penderitaan masyarakat desa sagara terlebih Kp.Cipetir, Kp.Ciparanje, Kp.Gunung Peer oge Kp.Cicarulang, sepertos kitu, bahkan masih aya anu langkung terisolir sepertos warga Menya sareng Cirejeng etamah teuacan masuk kndaraan roda 4..


Tapi prihal tahapan pembangunan desa (DD) harus di sadari dan di akui oleh semua pihak dengan luas areal dan panjang jalan di dalam desa sungguh tidak seimbang dengan anggaran yang di kelola oleh desa..sebetulnya rute jalan Karees – Cipetir itu selalu masuk kepada prioritas APBDesa..

Makanya desa belum memiliki mobil siaga kumargi jalana oge belum terhubung sadayana jantn kirang efektiv upami desa memaksakn beli mobil siaga. Lbih baik di anggo heula kango menyambungkan akses jalanna heula..mungkin smntawis tanggapan ti abi sprtos kitu prihal akses jalan yg ada di desa sagara.


Dalam keterangan diatas anggota WRC tergugah untuk melakukan pengawasan anggaran yg mana terjadinya keluhan warga harus ditindak lanjut untuk investigasi lebih lanjut dalam pengoreksian tahapan tahapan progres dalam relokasi anggaran APBDes dari tahun ke tahun untuk melakukan langkah pelaporan dugaan dugaan yg berbau korupsi terutama menembuskan pada insfektorat kabupaten dan provinsi dalam setiap laporannya apakah laporan LHP nya hanya rekayasa manipulasi data laporan yg dilaporan nya sudah 100% selesai dialokasikan namun yg terjadi dilapangan malah banyak yg belum selesai mau itu bltdd.ketahanan pangan pembangunan jalan lingkungan dan lain lain.


Patut sekiranya pihak insfektorat mengevaluasi kembali pemeriksaan LHP untuk dikoreksi secara teliti dan diyakini banyak anggaran yg diselewengkan oleh oknum oknum yg hanya pemperkaya diri pribadi jika perlu sikat habis tanpa ampun jangan mau dikasih amplop salam tempel ketika waktu pemeriksaan investigasi kesetiap desa yg diduga jauh dari kebersihan penerapan anggaran yg dikucurkan pemerintah bantu cepat untuk bergerak pemeriksaan ulang ke desa desa khususnya desa Sagara Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut ( IV )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *