DAERAH

Kendalikan Inflasi, Pemkab Garut Siapkan Strategi 4K Di High Level Meeting TPID

Garut, zonainformasinew.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak terutama saat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mengalami keterbatasan, seperti yang disampaikan Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jawa Barat, Yuke Mauliani Septina.

Nurdin mendorong semua pihak, termasuk pesantren, untuk meningkatkan produksi mandiri guna memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

“Ketersediaan pangan harus dijamin. Ini menjadi catatan penting bagi kita,” tambahnya. Dari pertemuan ini, dihasilkan komitmen untuk menjaga angka inflasi dan berharap penghargaan serta insentif daerah (DID) dapat terus diraih untuk memberikan supporting terhadap program atau kegiatan yang sedang dilakukan oleh Pemkab Garut.

“Mudah-mudahan juga sekarang dengan ketika kita mampu mempertahankan angka inflasi kita, dengan menjaga semua lini yang ada, maka insya Allah kita pun mudah-mudahan dapat apresiasi pula,”ungkapnya.

Namun demikian, tambah Nurdin, terlepas itu semua yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memberikan perlindungan kepada masyarakat, sehingga program dan kegiatan berorientasi pada kepentingan rakyat.

Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Bambang Heri Susanto, menuturkan bahwa TPID memiliki tugas mengoptimalkan penyediaan, pemanfaatan, dan diseminasi data produksi, pasokan, dan harga, khususnya bahan pangan pokok.

“Kami melakukan koordinasi kebijakan untuk mengatasi permasalahan ketersediaan barang dan jasa,” jelasnya. TPID juga menyusun laporan triwulan yang memuat perkembangan dan prospek inflasi daerah, serta rekomendasi kebijakan.

Bambang menjelaskan bahwa inflasi di Kabupaten Garut mengacu pada perhitungan inflasi Kota Tasikmalaya. Pada April, inflasi month to month (MtM) sebesar 0,18 persen dan year to year (YoY) sebesar 2,71 persen. Indeks Perkembangan Harga (IPH) hingga minggu ketiga Mei 2024 menunjukkan deflasi -1,79 persen.

“Hal ini dikarenakan terjadi penurunan harga pada beberapa komoditas dengan andil komoditas yaitu, beras, daging ayam ras dan cabai rawit,” Kata Bambang.

Strategi pengendalian inflasi yang diterapkan Pemkab Garut dengan 4 K meliputi Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif. Upaya konkret antara lain operasi pasar murah sebanyak 8 kali, gerakan pangan murah 3 kali, percepatan tanam di dya wilayah, penyaluran CPPD 36,94 ton, pemeliharaan jalan sebanyak 23 ruas jalan sepanjang 10 km, dan pemantauan harga serta stok bahan pokok di 6 pasar sebanyak 4 kali. (Yopi/Ajun)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *