BOX REDAKSI

BAPORA Pemuda Pancasila Jabar Diskusi Soal Sampah

Bandung Zonainformasinew.com-
Badan Pemuda dan Olah Raga (BAPORA) Pemuda Pancasila Jawa Barat mengadakan diskusi panel dengan pembahasan persoalan sampah di Bandung Raya 29/08/2023

Selain undangan Narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung yaitu Dedy Dharmawan, hadir juga Tu hati Ari dari Bapora & Ngadaur, Moch Rizky Trisna Sunandar dari Bapora & Kokoreh, Siti Dzakiyah Junaidi dari Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) dan Shendy dari Yaksa Pak saya tu Bumi Berkelanjutan (YPBB).

Menurut Siti dari AZWI, “Kurang dari 10% sampah plastik yang didaur ulang. Lebih dari 50%-nya berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Siti juga menyampaikan, bahwa masih terjadi sistem kumpul, angkut, buang sampah di Indonesia. Hal itu juga dilakukan oleh daerah-daerah yang mebuang sampah ke TPA Sarimukti, Bandung Barat. Sehingga persoalan overloaded sampah dan kebakaran terjadi hingga kini.

Ketua Bapora Pemuda Pancasila Jawa barat, Donny Dwisetia Mengatakan, penyelenggaraan diskusi ini merupakan titik awal dari serangkaian diskusi yang berawal dari obrolan dan kekhawatiran terkait hal ikhwal kondisi lingkungan dan sampah di Kota Bandung. Hasil obrolan kami menyiratkan persoalan lingkungan, terutama sampah di Bandung. Kegiatan diskusi ini mengumpulkan beberapa panelis, dan perlu dibuka ke publik. Karena kita (publik) sejauh ini terbuai dan tidak memiliki akses terhadap informasi pengelolaan sampah.

Yang di ketahui hanyalah berupa Sampah diangkut dari rumah kita ke Tempat Pembuangan Akhir( TPA)Yang tanpa ada informasi dan aturan yang tersosialisasi apakah sampah itu harus(wajib) dipilah,serta apakah tetap terpilah sampai di TPA,” sehingga sampah dapat diolah secara efektif, dan tidak terjadi penumpukan seperti sekarang.

Tentunya hal ini menjadi tanda tanya ketika ternyata sampah di TPA Sarimukti tidak terpilah dengan baik. Dimana lembaga pengawasan tersebut?
Melalui pelaksanaan diskusi tersebut, BAPORA dan para stakeholders mencoba berupaya membedah persoalan dan memasyarakatkan pengolahan sampah yang baik. Mencoba membuka tabir-tabir persoalan, hingga saling berkomunikasi secara transparan mengenai hal ini. Terutama perihal pungutan biaya dan pengelolaan (pemilihan)atas pengangukatan sampah dari hotel, restoran dan katering.

Harapan kami, melalui upaya sederhana ini bisa memunculkan solusi, menggugah atensi pemerintah agar lebih serius serta menanamkan kepedulian masyarakat. Kami berkomitmen terus mendorong penanganan dan pengolahan sampah ini supaya lebih baik lagi kedepannya. (Yulius/Time)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *